Agar kita menjadi umat Islam yang baik, maka dalam menjalankan ibadah puasa pun kita harus meneladani cara Rasulullah SAW berpuasa, yang pada garis besarnya dapat kita bagi dalam pasal-pasal berikut.
Langkah-langkah yang Rasulullah SAW dalam menyikapi ibadah puasa Ramadhan antara lain sebagai berikut:
- Memantapkan niat
Nabi SAW bersabda:
"Barangsiapa yang tidak menetapkan akan berpuasa sebelum fajar, maka tiada sah puasanya".
- Melaksanakan makan sahur
"Telah bersabda Rasulullah SAW.,'Sahurlah kalian, maka sesungguhnya dalam sahur itu ada berkahnya"(HR Bukhari, Muslim dari Anas bin Malik r.a.)
- Imsak Rasulullah SAW
"Apabila salah seorang di antara kalian mendengar azan subuh padahal bejana masih berada di tangannya, maka janganlah ia meletakkan (bejana itu) sampai ia menyelesaikan kebutuhannya itu" (Hr Abu Dawud, Ibnu Jarir, Abu Muhammad Al Jauhari, Al Hakim, Baihaqi dan Ahmad dari Abu Hurairah).
- Mempercepat berbuka apabila telah tiba waktunya
Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda,"Manusia tidak henti-hentinya mendapat kebaikan selama mereka memeprcepat berbuka puasa"(HR Bukhari dan Muslim)
Abu Hurairah r.a. berkata:
Telah bersabda Rasulullah SAW: Telah berfirman Allah Yang Mahamulia dan Maha Agung: "Hamba-hamba Ku yang lebih aku cintai ialah mereka yang paling segera berbukanya" (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah).
- Memperbanyak membaca al-Qur'an
"Orang-orang yang berkumpul di masjid dan membaca Al Qur'an, maka kepada mereka Allah akan menurunkan ketenangan batin dan limpahan rahmat" (HR Muslim).
- Memperbanyak sedekah
- Membayar zakat fitrah
"Mereka memberikan sedekah (fitrah) untuk dikumpulkan, dan tidak untuk dibagi-bagikan kepada para pengemis" (HR Bukhari).
Menurut hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW memberi tugas kepadanya untuk mengumpulkan zakat bulan Ramadhan (Hr Bukhari).
Adab Puasa : Memelihara Lidah dari Semua Kekejian dan Kejahatan »
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, dan perbuatan dusta dan bodoh, maka Allah tidak membutuhkan lapar dan dahaga mereka" (HR Bukhari dan Abu Dawud).
Kasus-Kasus Khusus (Puasa) yang Terjadi pada Masa Rasulullah SAW »
1. Orang yang berpuasa pada-pagi dalam keadaan junub
Dari Aisyah dan Ummu Salamah: "Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah menjumpai waktu fajar dalam keadaan junub - setelah bersebadan dengan istrinya dan belum menjadi wajib - kemudian beliau mandi dan berpuasa" (HR Bukhari dan Muslim)
2. Orang Berpuasa Mencium Istri/suami nya
Orang yang berpuasa boleh mencium istrinya.
Dari Aisyah r.a. ia berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah mencium sebagian istri-istrinya, padahal beliau sedang berpuasa".
Lalu Aisyah tertawa setelah menceritakan hadis ini (HR Bukhari).
3. Mubasyarah orang yang berpuasa
Dari Aisyah, ia berkata: "Adalah Nabi SAW mencium padahal beliau puasa, dan bermubasyarah (bercumbu) padahal beliau puasa, tetapi beliau adalah orang yang paling dapat menahan nafsunya dari antar kalian" (HR Bukhari dan Muslim).
4. Orang yang puasa kemudian makan dan minum karena lupa
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW beliau bersabda: "Apabila ia (orang yang berpuasa) lupa, kemudian ia makan dan minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya, karena sesungguhnya Allah-lah yang telah memberi makan dan minum kepadanya" (HR Bukhari dan Muslim).
5. Orang yang meninggal dan punya utang puasa
Dari Aisyah r.a. bahwasanya Nabi SAW bersabda : "Barangsiapa yang meninggal dan punya hutang puasa, hendaklah walinya berpuasa untuknya" (HR Bukhari dan Muslim).
6. Orang yang bepergian (safar)
Orang yang bepergian atau sedang dalam perjalanan (safar) dibolehkan untuk berbuka atau meneruskan puasanya, dan tidak boleh memaksakan diri untuk berpuasa jika tidak mampu, berdasarkan hadis berikut ini:
Dari aisyah r.a. : "Sesungguhnya Abu Hamzah bin Amr Al-Aslami berkata kepada Nabi SAW: Apakah aku boleh berpuasa di dalam safar? - dan ia seorang yang banyak melakukan puasa. Maka beliau bersabda:"Jika engkau ingin berpuasa, maka berpuasalah, dan jika engkau ingin berbuka, maka berbukalah" (HR Bukhari).