-->
Doa Pagi dan Petang (dibaca 3 kali)
اللهم عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ اللهم عَافِنِيْ فِيْ سِمْعِيْ اللهم عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ لَااِلهَ الِاَّ اَنْتَ
"Ya Allah anugerahkanlah kesehatan pada badanku; Ya Allah anugerahkanlah kesehatan pada pendengaranku; Ya Allah anugerahkanlah kesehatan pada penglihatanku, tiada Ilaah yang layak untuk diibadahi kecuali Engkau".
(Hadits Hasan Riwayat Abu Daud: 4/324 dan Ahmad: 5/42)

Sabtu, Oktober 29, 2011

Membuat Dokumen PDF dengan Microsoft Office Word 2007

Aplikasi PDF EDITOR ??? Ada sih.., banyak lagi.., tapi repot untuk yang FREE/Gratis..!
plugin+microsoft+office+word
Nah bagi temen2 yang pengen, mbuat dokumen dengan format PDF secara langsung di komputer, ikuati langkah-langkah berikut ini !

Neh langkah2 yang kudu ditempuh  ::
  • Buka dokumen baru untuk Microsoft Office Word 2007 ;
  • Buat dokumen sesuka Anda, kondisikan sedemikian rupa (sesuai hawa nafsu Anda);
  • Kalau sudah selesai simpan dokumen tersebut dengan pilihan [ SAVE AS ] trus pilih menu [ PDF ];
  • Selesai, dokumen PDF Anda dah jadi tuh !

Apa.....! pada Aplikasi Microsoft Office Word Anda tidak ada menu [ SAVE AS ] » [ PDF ] !!!
Masa sih gak Ada ?
Coba sekali lagi deh, or coba and coba lagi..!

Kalo memang beneran gak ada, berarti Anda perlu menginstall »

plugin Save as PDF
untuk Microsoft Office Word 2007

Silahkan kang...!
download plugin-nya!
download+plugin+pdf+microsoft+word

Areefah
Areefah Haurgeulis Updated at:

Kamis, Oktober 27, 2011

MOSLEM SEARCH ENGINE

search+engine+islami
Moslem Search Engine
Bagi teman-teman muslim/muslimah yang mau mencari sesuatu tentang Islam di dunia maya, silahkan coba dengan
Moslem search engine (maaf link sudah tidak aktif) !

Areefah
Areefah Haurgeulis Updated at:

Minggu, Oktober 23, 2011

INSAN PILIHAN [ Hawari ]

hawari

 Judul : Insan Pilihan
Munsyid (Group) : Hawari
Duhai insan pilihan
Segala titah semata Lillah
Kau pemantik Arasy
Kau suluh pemandu masa

Padamu bertumpu jatining darma
Wahai al-amin nan terpercaya
Penebar sejuk tawar dahaga
Talian damba pelita hamba

Kau mata air sungai berhulu
Permata hati belahan kalbu
Teladan umat ikutan makhluk
Cintamu syafaat kan Umat

Reff##
Cintamu Ya Rasul kepada umatmu
Melebihi citamu pada ahlimu (keluarga)
Rahmat dan Kasih-Nya hanyalah untukmu
Kuharap jua kepadaku 
Ya Rasulallah Ya Habiballah !

readmedownload+Insan+pilihan+hawari+mp3


Mau nyobain Nasyied search engine (mesin pencarian nasyied) ???
klik za image dibawah ne !!!

logo+nasyied+search+engine

Areefah
Areefah Haurgeulis Updated at:

PROGRAM SERTIFIKASI GURU KEMENAG

serifikasi-guru

EDISI AGUSTUS 2013

Daftar Urut Prioritas (Long List) Calon Peserta Sertifikasi Bagi Guru RA/Madrasah Dalam Jabatan Untuk Mata Pelajaran Keagamaan (Quran Hadits, Akidah Akhlak, Fiqh, SKI), Bahasa Arab, Guru Kelas RA, Guru Kelas MI dan Guru Mata Pelajaran Umum Tahun 2013

.....:::| KHUSUS GURU KEMENAG PROVINSI JAWA BARAT
SILAHKAN DOWNLOAD DARI LINK DI BAWAH INI |:::.....


Jawa Barat
1
Guru Non PNS Agama
2
Guru Non PNS Umum
3
Guru PNS Agama
4
Guru PNS Umum

    Untuk teman-teman Guru Kemenag yang bukan dari JAWA BARAT
    Silahkan Klik Link di bawah ini, dan pilih Provinsi Anda !

    Link Longlis Sertifikasi Guru Kemenag 2013

    Areefah
    Areefah Haurgeulis Updated at:

    ANTI AKTIVASI WINDOWS 7

    aktivasi+windows+7
    Anti aktivasi win7 (Windows 7 Loader)
    Sistem Operasi Window 7 memang sangat menawan dengan performance yang membuat kita tambah demen, sayangnya Software ne tdk murah, alias mahal, bagi kita yang berkantong tipis hanya diberi waktu untuk mencoba OS ini dalam jangka waktu 30 hari saja. Oh ya, kalau kita telah menggunakan OS ini beberapa hari saja, akan sering nongol POP UP yang meminta kita untuk melakukan AKTIVASI.

    Sebenarnya bisa saja kita memakai OS tsb semau kita, tapi kita harus mengaktivasikannya terlebih dahulu sebelum hari ke-30. Untuk mrk yang berkantong tebal, hal ini bukan masalah tentunya, karena mereka bisa mendapatkan OS tsb secara LEGAL, nah kita...yang berkantong cekak….MASALAH TUH, masa harus install ulang tiap bolan !!!

    Tapi sobat, jangan putus asa dulu, karena walopun kita berkantong cekak, kita juga bisa menggunakan OS tsb semau kita dengan syarat sebelum hari ke-30 kita menginstall ANTI AKTIVASI-nya sehingga setelah 30 hari OS tsb masih bisa kita pakai semau kita.
    Oh iya sobat…bila terpaksa Anda harus menginstal ulang OS WINDOW 7 karena sesuatu hal, jangan lupa install juga ANTI AKTIVASI-nya !

    Silahkan unduh ANTI AKTIVASI-nya !

    Setelah selesai mendownload silahkan jalankan Aplikasinya (WINDOWS LOADER),

    Areefah
    Areefah Haurgeulis Updated at:

    Sabtu, Oktober 22, 2011

    IHYA' RAMADHAN 1431 H SUMBERMULYA - HAURGEULIS

    Kegiatan ini (Kuliah Shubuh Ramadhan) menurut Ketua DKM Masjid al-Hidayah Blok Sumurwedi II Desa Sumbermulya Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu -Ust.Moh. Sarna, S.Ag., M.Pd.I- telah berlangsung selama lebih kurang 8 tahunan.

    Dalam rangka melestarikan tradisi yang baik tersebut, maka pada tahun ini kegiatan tersebut kembali diselenggarakan. Kepada rekan-rekan yang mau mengikuti kegiatan ini silahkan lihat Jadwal Kegiatan Kuliah Shubuh di bawah ini :
    • Jadwal Kuliah Shubuh Ramadhan 1431
    Jadwa+Kuliah+Shubuh+Ramadhan+Sumbermulya+Haurgeulis


    Jadwal tersebut di atas bisa diunduh [DARI SINI ] (format DOC)
    • Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1431 H (Haurgeulis-Indramayu dan Sekitarnya)
    Jadwal+Imsakiyah+1431 H+Kabupaten+Indramayu

    Jadwal tersebut di atas bisa didownload  [ DARI SINI ] (format DOC)

    Areefah
    Areefah Haurgeulis Updated at:

    BERIBADAH DI ATAS KUBURAN

    Polemik tentang boleh-tidaknya beribadah menghadap di dan atau ke arah kuburan adalah permasalahan klasik, namun demikian permasalahan ini senantiasa menjadi aktual pada suatu masa dan lokasi tertentu ditengah-tengah umat.

    Banyak dari kita yang salah memahami permasalahan ini, sehingga karenanya mereka merasa telah melakukan hal yang benar, padahal sejatinya tidak demikian.

    Nah bagi temen-temen yang mau memahami duduk-permasalahan terkait dengan hal tersebut di atas, silahkan download saja via link di bawah ini !


    Areefah
    Areefah Haurgeulis Updated at:

    Jumat, Oktober 21, 2011

    ENTRY (ONLINE) EMIS PENDIDIKAN ISLAM


    entry emis pendis

    Kepada teman-teman yang masih aktif sebagai Pengawas, Pendidik atau Tenaga Kependidikan Islam dalam lingkup Madrasah dan Pondok Pesantren, mulai saat ini Antum bisa langsung meng-ENTRY data EMIS (Education Management Information System) secara Online.

    Adapun data yang bisa di-Entry meliputi :
    1. Data Lembaga Pendidikan Madrasah dan Pontren (RA/MI/MTs/MA dan BA-TA-MD-Pontren)
    2. Data Peserta Didik (RA/MI/MTs/MA dan BA-TA-MD-Pontren)
    3. Data Pengawas dan Pendidik/Guru PAIS (RA/MI/MTs/MA dan BA-TA-MD-Pontren)

    Untuk keperluan tersebut teman-teman bisa langsung menuju situs terkait  link berikut » http://emispendis.kemenag.go.id/

    menunjukkan

    User Manual Pendataan EMIS :

    » User manual Madrasah Ibtidaiyyah

    » User manual Madrasah Tsanawiyah

    Areefah
    Areefah Haurgeulis Updated at:

    NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK [ 1 / 4 Tulisan ]

    Pendidikan Islam sangat memperhatikan penataan diri pribadi (self contruction) dan penataan sosial (social contruction), sehingga diharapkan pada akhirnya umat Islam dapat dan mampu mengaplikasikan ajaran-ajaran dan nilai-nilai Islam secara komprehensif dalam kehidupan sehari-hari. Dan sehingga pula umat Islam dapat dan mampu memikul amanat yang telah diberikan kepadanya sesuai dengan kehendak Allah SWT sebagai pemberi amanat. 

    Pendidikan Islam bertujuan untuk mencetak kader-kader Khalifatullah fi al- Ardhi yang memiliki beragam kompetensi yang akan didayagunakan dalam upaya memakmurkan dan melestarikan bumi sebagai wujud syukur kepada Sang Maha Pencipta. Oleh karena itu pendidikan semacam ini memerlukan sebuah referensi yang multikompleks, yang kandungan isinya mencakup berbagai aspek hidup dan kehidupan, baik hidup dan kehidupan di dunia maupun di khirat. Referensi yang dimaksudkan adalah al-Qur'an al-Karim, yang merupakan rujukan yang utama dan yang pertama dalam pendidikan Islam.

    Dalam surat al-Hujuraat ayat 11-13 terkandung makna yang luas dan mendalam, kandungan isinya berisi pembahasan mengenai akhlak terhadap sesama kaum muslim. Ayat ini dapat dijadikan pedoman dalam upaya mewujudkan sebuah kehidupan yang harmonis, tentram dan damai.

    Sebagai makhluk sosial, setiap manusia tentu tidak ingin haknya tergganggu. Oleh karenanya sangat penting bagi setiap muslim untuk memahami kandungan isi surat al-Hujuraat ayat 11-13 ini, sehingga ia bias menghindarkan dirinya dari sikap dan perbuatan yang akan mengganggu hak dan kehormatan saudaranya, dan dengan demikian akan tercipta kehidupan masyarakat muslim harmonis, tenteram, dan damai. Karena setiap individu masyarakatnya senantiasa menjaga kehormatan saudaranya serta memenuhi hak-haknya terhadap saudaranya itu.

    Berikut adalah beberapa permasalahan pendidikan akhlak yang terkandung dalam surat al-Hujuraat ayat 11-13:

    1. Menjunjung tinggi kehormatan kaum muslimin
    Pendidikan akhlak tentang menjujung tinggi kehormatan kaum muslimin terdapat dalam surat al-Hujuraat ayat 11-12: 
    49_11
    qs.al-hujuraat+ayat+12
    Artinya:
    11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
    12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

    Secara tersurat dalam kedua ayat tersebut di atas terdapat berbagai sikap dan perbuatan yang harus dihindari oleh setiap muslim, kesemuanya itu harus senantiasa diupayakan dalam rangka mengormati dan menghargai serta menjunjung tinggi kehormatan kaum muslimin.

    Seorang muslim mempunyai hak atas saudaranya sesama muslim, bahkan dia mempunyai hak yang bermacam-macam, hal ini telah banyak dijelaskan oleh Nabi Muhammad Saw dalam banyak tempat. "Mengingat bahwa orang muslim terhadap muslim lainnya adalah bersaudara, bagaikan satu tubuh yang bila salah satu anggotanya mengaduh sakit maka sekujur tubuhnya akan merasakan demam dan tidak bisa tidur" (Muhammad Nasib Rifa'i, 2000: 429). Oleh karena itu, sangatlah rasional apabila setiap muslim harus senantiasa menjaga kehormatan sesamanya, memberikan pertolongan (dalam hal kebaikan) apabila ada saudaranya yang membutuhkan bantuan, dan menghindarkan diri dari sikap dan perbuatan yang akan menyakiti pendengaran dan perasaannya.

    Sehubungan dengan sikap dan perbuatan menjunjung tinggi kehormatan kaum muslimin ini, Rasulullah Saw bersabda:

    عَنْ عَبْدِاللهِ بِنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَطُوْفُ بِالْكَعْبَة وَيَقُوْلُ: مَا أَطْيَبُ وَأَطْيَبُ رَيْحُكَ, مَا أَعْظَمُكَ وَأَعْظَمُ حُرْمَتُكَ, وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَحُرْمَ الْمُؤْمِنِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ تَعَالىَ حُرمَةً مِنْكَ, مَالُهُ وَدَمُهُ وَأَنْ يَظُنَّ بِهِ إِلاَّ خَيْرًا

    Artinya:
    Dari Abdullah bin Umar bin Khaththab r.a., ia berkata: "Saya melihat Nabi Saw sedang berthawaf (mengelilingi Ka'bah), kemudian beliau Saw bersabda: "Alangkah wangi dan harumnya kalian dan sungguh kalian sangat wangi dan harum, alangkah agungnya engkau dan sungguh sangat agung kehormatan kalian, dan demi jiwa Muhammad yang ada di tangan -Nya (Allah SWT), Sungguh kehormatan seorang mukmin lebih agung di sisi Allah SWT dari kehormatan diri kalian, (oleh karenanya) jangan ganggu hartanya, jangan tumpahkan darahnya (dengan membunuhnya), dan janganlah kalian berprasangka kepadanya kecuali dengan prasangka yang baik". (HR. Ibnu Majah)

    Adapun tuntunan dan cara menjaga serta menjunjung tinggi kehormatan kaum muslimin yang terkandung dalam surat al-Hujuraat ayat 11-12 adalah sebagai berikut:

    Pertama, لاَ يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ : yaitu menjauhkan diri dari sikap dan perbuatan untuk mengolok-olok sesama. Sikap atau perbuatan mengolok-olok sesama dengan mengejeknya atau pun mehinanya, merupakan wujud dari sikap merendahkan martabat dan derajat orang lain dan sekaligus menunjukkan bahwa sikap tersebut tidak menjunjung kehormatan kaum muslimin. Padahal sikap menjunjung kehormatan kaum muslimin merupakan kewajiban bagi setiap umat. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam salah satu sabda Nabi Muhammad Saw berikut ini:

    وَعَنْ أَبٍيْ هُرُيْرُةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُاللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اَلْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَخُوْنُهُ وَلاَ يَكْذِبُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ, كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ عِرْضُهُ وَمَالُهُ وَدَمُهُ, اَلتَّقْوَى ههُنَا بِحَسْبِ امْرْئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمِ (رواه الترمذى وقال: حديث حسن)
    Artinya:
    Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulallah Saw bersabda: "Sesama Muslim adalah bersaudara, sesama Muslim tidak boleh menghianati, mendustai, dan menghinakannya, sesama Muslim haram mengganggu kehormatan, harta, dan darahnya, takwa itu ada di sini (sambil menunjuk dadanya), seseorang cukup dianggap jahat apabila ia menghina saudaranya yang Muslim". (HR. Tirmidzi dan ia berkata: "Hadis ini Hasan") (Sholih bin Abdul Aziz, 1999: 449)

    Dari hadist tersebut di atas dapat dipahami bahwa mengolok-olok orang lain adalah haram hukumnya, siapa saja yang melakukannya maka ia akan mendapat dosa yang setimpal atas kesalahannya tersebut. Sikap mengolok-olok timbul karena adanya anggapan bahwa dirinya merasa lebih baik dari pada orang lain, dan menilai seseorang hanya berdasarkan apa yang nampak dari lahirnya saja. Padahal ada kemungkinan seseorang yang tampak mengerjakan amal kebaikan, dalam hatinya terkandung niat-niat yang tercela, sebaliknya ada kemungkinan pula seseorang yang kelihatan melakukan yang perbuatan yang buruk, padahal Allah SWT melihat dalam hatinya ada penyesalan yang besar serta mendorong dirinya untuk segera bertaubat atas dosa yang pernah dilakukannya. Maka dari itu, amal yang nampak dari luar hanyalah merupakan tanda-tanda saja yang menimbulkan sangkaan yang kuat, tetapi belum sampai kepada tingkat meyakinkan.

    Menurut Ibnu Katsir, perbuatan mengolok-olok orang lain dengan merendahkan martabatnya/derajatnya dan mengejeknya dihukumi sebagai perbuatan yang diharamkan dalam Islam, hal tersebut dikarenakan bisa jadi orang yang direndahkan martabatnya itu lebih baik/tinggi derajat dan martabatnya, dan mungkin pula lebih dicintai di sisi Allah SWT dari pada orang yang merendahkannya itu. (Isma'il bin Katsir al-Qurasyiyyi ad-Dimisqiy, 1994: 270)

    Sikap atau perbuatan tersebut di atas juga merupakan sebuah menifestasi aksi kesombongan, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits berikut ini :
    أَلْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْصُ النَّاسِ - وَيُرْوَى - وَغَمْطُ النَّاسِ
    Artinya:
    "Kesombongan adalah menolak kebenaran (al-Haqq) dan merendahkan derajat manusia. (Isma'il bin Katsir al-Qurasyiyyi ad-Dimisqiy, 1994: 270)
     
    Kedua, وَلاَ تَلْمِزُوْا أَنْفُسَكُمْ : menjauhkan diri dari sikap dan perbuatan untuk mencela sesama. Ibnu Tafsir (Isma'il bin Katsir al-Qurasyiyyi ad-Dimisqiy, 1994: 271) menjelaskan bahwa maksud dari kalimat tersebut di atas adalah maksudnya adalah لاَ تَلْمِزُوْاالنَّاسَ "jangan mencela manusia. Beliau juga menerangkan bahwa sikap atau perbuatan mengumpat dan mencela sesama adalah sikap atau perbuatan yang dibenci dan dikecam dalam Islam, sebagaimana firman Allah SWT:
    qs.al-humazah+ayat+1
    Artinya:
    "Kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela" (QS. Al-Humazah, 104 : 1)
    Ketiga, وَلاَ تَنَابَزُوْا بِاْلأَلْقَابِ : Menjauhkan diri dari sikap dan perbuatan untuk memanggil sesama dengan panggilan-panggilan yang buruk. Memanggil orang lain dengan panggilan-panggilan yang buruk atau jelek adalah sikap dan perbuatan yang tercela yang akan menyakiti perasaan dan merendahkan derajat serta martabat orang yang dipanggil tersebut.

    Imam Ahmad r.a. menjelaskan bahwa ayat ini turun terkait dengan kebiasaan bani Salamah, yang senantiasa memanggil sesamanya dengan panggilan-panggilan yang buruk. Berikut adalah peristiwa yang melatarbelakangi turunnya (Asbaab an-Nuzuul) ayat ini :

    قَدِمَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِيْنَةَ, وَلَيْسَ فِيْنَا رَجُلٌ إِلاَّ وَلَهُ إِسْمَاَنِ أَوْ ثَلاَثَةٌ, فَكَانَ إِذَا دَعَا وَحِدًا مِنْهُمْ بِاسْمٍ مِنْ تِلْكَ اْلآَسْمَاءِ, قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّهُ يَغْضَبُ مِنْ هذَا, فَنُزِلَتْ (وَلاَ تَنَابَزُوْا بِاْلأَلْقَابِ). (رواه أبو داود عن موسى بن إسماعيل عن وهيب عن داود)

    Artinya:
    "Ketika Rasulullah Saw tiba di Madinah (pada peristiwa Hijrah), setiap orang laki-laki di antara kami memiliki dua atau tiga nama. Dan ketika salah seorang di antara kami memanggil dengan salah satu nama-nama tersebut (panggilan/nama yang jelek), mereka bertanya kepada Rasulullas Saw: Wahai Rasulullah Saw! Sesungguhnya ia akan marah karena panggilan tersebut, kemudian turunlah ayat ini (وَلاَ تَنَابَزُوْا بِاْلأَلْقَابِ). (HR. Abu Daud dari Musa dari bin Ismail dari Wuhaib dari Daud) (Isma'il bin Katsir al-Qurasyiyyi ad-Dimisqiy, 1994: 271)

    Keempat, إِجْتَنِبُوْا كَثِيْرًامِنَ الظَّنِّ : menjauhkan diri dari sikap dan perbuatan berprasangka buruk terhadap sesama. Berprasangka buruk (negatif thinking) merupakan sifat atau sikap yang sangat dilarang dalam ajaran Islam. Ia merupakan akhlak tercela yang pelakunya akan mendapat dosa, oleh karenanya harus ditinggalkan.
    Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berfikir positif "berprasangka baik" (positif thinking), khususnya kepada orang-orang yang berkepribadian mulia (sholeh). Oleh karenanya, sifat atau sikap husnudhdhan (positif thinking) haruslah dibiasakan agar menjadi pribadi yang unggul lagi mulia.

    Rasulallah Saw dalam sebuah sabdanya menegaskan bahwa umat muslim harus menjauhi sifat dan sikap berprasangka buruk yang tidak memiliki dasar yang bisa dipertanggungjawabkan.
    عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ َ: إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ تَحَسَّسُوْا وَلاَ تَنَافَسُوْا وَلاَ تَحَاسَدُوْا وَلاَ تَبَاغَضُوْا وَلاَ تَدَابَرُوْا, وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَنًا (رواه البخاري)
    Artinya:
    Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah Saw bersabda: "Jauhilah oleh kalian sifat buruk sangka, karena sifat buruk sangka itu merupakan perkataan yang paling bohong, janganlah kalian saling mencari-cari aib, janganlah kaliam saling memata-matai, janganlah kalian saling bersaing, janganlah kalian benci-membenci, janganlah kalian bertengkar, janganlah kaliam bermusuhan, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara". (HR. Bukhori) (Isma'il bin Katsir al-Qurasyiyyi ad-Dimisqiy, 1994: 271)

    Berprasangka buruk adalah menyangka seseorang berbuat kejelekan atau menganggap jelek orang lain tanpa adanya sebab-sebab yang jelas yang memperkuat dugaan dan sakwa-sangka tersebut . Berburuk sangka seperti dinyatakan dalam hadits tersebut di atas sebagai sedusta-dustanya perkataan. Orang yang telah berburuk sangka terhadap orang lain berarti telah menganggap jelek kepadanya padahal ia tidak memiliki dasar sama sekali. Sikap berburuk sangka akan mengganggu hubungannya dengan orang yang dituduh jelek, padahal orang tersebut belum tentu sejelek persangkaannya.

    Prasangka buruk itu ada tiga macam, yaitu:
    • Prasangka buruk yang dilarang dan diharamkan, seperti berprasangka buruk kepada Allah SWT dan kepada hamba-hamba -Nya yang shalih.
    • Prasangka buruk yang disunnahkan, seperti berprasangka buruk terhadap orang-orang yang memperlihatkan kefasikan, sebagaimana sabda Nabi Saw:
    مِنَ الْحَزْمِ الظَّنُّ
    Artinya:
    "Termasuk kebijaksaan adalah berburuk sangka (kepada orang fasiq)
    • Prasangka buruk yang dimubahkan, seperti berprasangka buruk dalam hal-hal yang berkenaan dengan masalah-masalah fiqih dalam rangka berijtihad (K.H.Q. Shaleh, 1976: 269-270).
    Adapun prasangka buruk yang dimaksud dalam surat al-Hujuraat ayat 12 ini adalah prasangka buruk yang diharamkan, yakni berprasangka buruk terhadap orang-orang yang berkepribadian mulia (sholeh). Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Asy-Syaukani bahwa yang dimaksud dengan lafadz إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ pada ayat ke -12 surat al-Hujurat adalah ظَنُّ السُّوْءِ بِأَهْلِ الْخَيْرِ, yakni berprasangka buruk kepada orang-orang yang berkepribadian baik (sholeh). (Muhammad Sulaiman Abdullah al-Asyqar, 1998: 686)

    Kelima, وَلاَ تَجَسَّسُوْا : menjauhkan diri dari sikap dan perbuatan mencari-cari dan menyebarluaskan kejelekan (aib/cacat) sesama. Lafadz وَلاَ تَجَسَّسُوْا maksudnya adalah لاَ تَتَّبِعُوْا عَوْرَاتِ الْمُسْلِمِيْنَ, yakni jangan mencari-cari aurat/aib (kejelekan) orang-orang islam.
    Dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda:
    يَا مَعْشَرَ مَنْ ا مَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يُخْلِصِ ا ْلإِيْمَانُ إِلَى قَلْبِهِ لاَ تَتَّبِعُوْا عَوْرَاتِ
    الْمُسْلِمِيْنَ. فِإِنَّ مَنْ تَتَّبَعَ عَوْرَاتِ الْمُسْلِمِيْنَ تَتَّبَعَ اللهُ عَوْرَتَهُ حَتَّى يَفْضَحَهُ وَلَوْ كَانَ فِيْ جَوْفِ بَيْتِهِ
    Artinya:
    "Wahai orang-orang yang beriman dengan lidahnya dan belum meresap iman ke dalam hatinya, janganlah kalian mencari-cari cacat/cela kaum muslimin. Barang siapa yang mencari-cari cacat/cela kaum muslimin, Allah akan mencari cacat/celanya, sehingga ia mereasa malu sekalipun berada di dalam rumahnya".(HR. Abu Daud) (Kholid Abdurrahman al-'Akk, 1994: 517)

    Menurut Ibnu Katsir lafadz تَجَسُّسْ adalah antonim dari تَحَسُّسْ, dimana lafadz تَجَسُّسْ biasa digunakan untuk hal-hal yang jelek (mencari-cari aib/cacat) sementara lafadz تَحَسُّسْ biasanya digunakan untuk hal-hal yang baik (mencari-cari kebaikan orang lain). Dan terkadang kedua lafadz tersebut digunakan secara bersamaan untuk hal-hal yang jelek, sebagaimana pendapat al-Auza'i, bahwa lafatdz تَجَسُّسْ maksudnya adalah البحث عن الشيئ (al-Bahtsu an asy-Syai'), yaitu mencari-cari sesuatu (kejelakan orang lain), sedangkan lafadz تَحَسُّسْ maksudnya adalah ألإستماع إلى حديث القوم وهم له كارهون (al-Istima' ila hadits al-Qaum wahum lahu kaarihuun), yakni mendengarkan pembicaraan suatu kaum yang tengah memperbincangkan orang yang dibenci kaum tersebut. (Isma'il bin Katsir al-Qurasyiyyi ad-Dimisqiy, 1994: 272)

    Keenam, وَلاَ يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا : menjauhkan diri dari sikap dan perbuatan Ghibah. Ghibah adalah menyebut-nyebut sesuatu yang melekat pada diri orang lain yang apabila orang lain itu mendengarnya ia tidak menyukainya. Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Abu hurairah dijelaskan bahwa suatu ketika Rasulullah Saw ditanya tentang ghibah dan Rasulullah Saw menjawab bahwa ghibah itu adalah: "engkau menyebut-nyebut tentang saudaramu yang tidak disukainya", kemudian Rasulullah Saw ditanya lagi tentang bagaimana jika yang disebut-sebutkan itu suatu kebenaran, dan beliau Saw menjawab: "jika benar apa yang engkau sebut-sebutkan itu, maka engkau telah mmempergunjingkannya (ghibah), dan jika tidak benar, maka engkau telah merendahkan derajatnya". (Isma'il bin Katsir al-Qurasyiyyi ad-Dimisqiy, 1994: 272)

    Ghibah adalah perbuatan yang sangat diharamkan dalam Islam. Sehingga dalam surat al-Hujuraat ayat 12 ini Allah membuat perumpamaan tentang orang yang mempergunjingkan saudaranya sebagai orang yang mau memakan daging bangkai saudaranya sendiri. Tentu saja hal ini tidak akan disukainya, karena ia akan merasa jijik. Oleh karena itu pula setiap muslim tidak akan menyukai perbuatan mempergunjingkan sesamanya, karena dosanya lebih besar dari sekedar memakan daging bangkai sesama muslim.

    Keenam sikap dan perbuatan tersebut di atas, yakni mengolok-olok, mencela, memanggil dengan panggilan-panggilan yang buruk, berprasangka buruk, mencari-cari cela/aib, dan mempergunjingkan sesama adalah sikap dan perbuatan yang tentunya akan menyakiti pendengaran dan perasaan orang lain, yang berarti wujud dari sikap dan perbuatan yang tidak menghargai kehormatan sesama muslim. Oleh karenanya dalam upaya menjunjung tinggi kehormatan kaum muslimin, kita harus benar-benar menjauhi keeenam sikap dan perbuatan tercela tersebut di atas.##


    Baca bag. [1] [2] [3] [4]

    Areefah
    Areefah Haurgeulis Updated at:

    Ping to Search Engine

    ...::| KIAT MENINGKATKAN EKSISTENSI BLOG/WEBSITE |::...
    Agar dikenal oleh Mesin Pencarian (Search Engine)


    [ Ping to Search Engine ]
    Ada banyak cara agar blog/web kita dikenali oleh mesin pencarian (search engine), salah satunya adalah dengan cara PING.

    Berikut adalah beberapa layanan yang menerima PING-an blog/web secara free :
    A.  Nge-PING-in blog/web di http://pingomatic.com
    • Buka situs http://pingomatic.com/ pada Internet browser Anda.
    • Pada box "Blog Name" masukan nama blog/web Anda, misalnya "Areefah"
    • Pada box "Blog Home Page" masukan URL blog/web Anda, misalnyanya "http://areefah.blogspot.com"
    • Pada bagian "Common Services" pilih/klik "Check All" untuk memilih seluruh layanan, sehingga blog/web Anda akan ditemukan oleh Search Engine yg tersedia di http://pingomatic.com.
    • Langkah selanjutnya klik tombol "Send Pings", and tunggu laporannya.


    B.  Nge-PING-in blog/web di http://autopinger.com

    • Buka situs http://autopinger.com pada Internet browser Anda.
    • Pada bagian box "Url" masukan URL blog/web Anda, misalnya "http://areefah.blogspot.com"
    • Langkah selanjutnya klik tombol "Start Ping" and tunggu laporannya.


    C.  Nge-PING-in blog/web di http://www.pingmyblog.com
    • Buka situs http://www.pingmyblog.com pada your Internet browser Anda.
    • Pada bagian box "Blog Name" masukan nama blog/web Anda, misalnyanya "Areefah"
    • Pada bagianbox "Blog URL" masukan URL blog/web Anda "http://areefah.blogspot.com"
    • Lalu pilih "Check All".
    • Kemudian klik/pilih/ceklis "I agree with Terms Of Service".
    • Dan terakhir klik "Ping MY Blog".


    D.  Nge-PING-in blog/web di http://www.feedping.com
      • Buka situs http://www.feedping.com pada Internet browser Anda.
      • Masukan nama blog/web Anda pada box "Blog / Site Name:" misalnya "Areefah"
      • Masukan URL untuk blog/web Anda pada bagian box "Blog / Site URL ", misalnya "http://areefah.blogspot.com"
      • Lalu pilih "Check All" untuk memilih semua layanan yang tersedia.
      • Lalu klik/pilih/ceklis "I agree to Terms of Service".
      • Dan yang terakhir klik tombol "PING ONLY ONCE".


        E.  Nge-PING-in blog/web di http://blogsearch.google.com/ping
        • Buka situs http://blogsearch.google.com/ping pada Internet browser Anda.
        • Masukan URL untuk blog/web Anda pada bagian box "Your blog's address:" misalnyanya "http://areefah.blogspot.com"
        • Dan yang terakhir klik tombol "Submit Blog".


        F.  Nge-PING-in blog/web di http://pingler.com
        • Buka situs http://pingler.com pada Internet Browser Anda.
        • Masukan nama blog/web Anda pada bagian box "Website Name or Title", misalnyanya "Areefah".
        • Masukan URL untuk blog/web Anda pada bagian box "Website Url", misalnyanya "http://areefah.blogspot.com".
        • Masukan kode yang terlihat pada image ke bagian box "Enter the Captcha Text".
        • Dan terakhir klik tombol "Ping My site".

        F.  Nge-PING-in blog/web di http://submitstart.com
        • Buka situs http://submitstart.com pada Internet browser Anda.
        • Masukan URL untuk blog/web Anda pada bagian box "site to submit" misalnyanya "http://areefah.blogspot.com"
        • Masukan e-mail Anda pada bagian box "Your email adress".
        • Dan yang terakhir klik tombol "Submit".
        • Lalu masuk ke layanan e-mail Anda dan temukan e-mail dari Submitstart.com kemudian klik tombol Confirmation Submission.
        Begitu deh kang..., nah kalo masih butuh layanan PING lainnya ketikkan za kata kunci "Ping to Web" pada Search Engine milik google or lainnya, trus ikuti dah link-link yang ada satu per satu and ping-in web/blog Anda.

        Areefah
        Areefah Haurgeulis Updated at:

        KUALITAS PELAKSANAAN SHALAT FARDHU

        Kualitas pelaksanaan ibadah shalat fardhu di antaranya dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

        a. Waktu pelaksanaan

        Ibadah shalat fardhu adalah termasuk ibadah yang telah ditentukan batas-batas waktu pelaksanaannya, masing-masing jenis shalat fardhu harus dikerjakan pada batas-batas waktu tersebut. Dalam hal ini Allah SWT berfirman:
        qs+an-Nisaa+ayat+103
        Artinya: "Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman" (QS.an-Nisaa', 4: 103).

        Di antara batas-batas waktu pelaksanaan shalat fardhu tersebut, yang paling menentukan kualitas pelaksanaan shalat fardhu adalah shalat fardhu yang didirikan di awal waktu. Shalat yang didirikan di awal waktu akan lebih berkualitas dan merupakan salah satu perbuatan yang paling disukai oleh Allah SWT, Rasulullah Saw bersabda:


        حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ هِشَامُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ الْوَلِيدُ بْنُ الْعَيْزَارِ أَخْبَرَنِي قَالَ سَمِعْتُ أَبَا عَمْرٍو الشَّيْبَانِيَّ يَقُولُ حَدَّثَنَا صَاحِبُ هَذِهِ الدَّارِ وَأَشَارَ إِلَى دَارِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

        Artinya: Abu al-Walid, Hisyam bin Abd al-Malik, telah menceritakan kepada kami, ia berkata bahwa Syu'bah telah menceritakan kepadanya, ia (Syu'bah) berkata bahwa al-walid ibn al-'Aizar telah menyampaikan kepadanya, ia (al-Walid ibn al-'Aizar) berkata bahwa ia telah mendengarkan Abu 'Amr asy-Syaibani berkata bahwa pemilik rumah ini, sambil menunjuk rumah Abdullah, berkata bahwa ia telah bertanya kepada Nabi Saw : "perbuatan apakah yang paling dicintai Allah?", Nabi Saw bersabda (menjawab): "Shalat pada waktunya", Kemudian ia bertanya lagi: "kemudian apa lagi?", Nabi Saw bersabda (menjawab): "Berbakti kepada kedua orang tua", Kemudian ia bertanya lagi: "Kemudian apa lagi?", Nabi Saw bersabda (menjawab): : "Jihad di jalan Allah". [Shahih al-Bukhori, Kitab: Mawaqit ash-Shalah, Bab: ash-Shalah li Waqtiha, Hadits Nomor: 496 (Global Islamic Software Company, 1991-1997)]

        Sehubungan degan hal ini, al-Habib Abdullah bin 'Alawi al-Haddad al-Hadhrami asy-Syafi'i (1992: 88) mengemukakan bahwa mendirikan shalat di awal waktu merupakan bukti kecintaan seseorang kepada Allah SWT.

        b. Tempat pelaksanaan

        Shalat fardu dapat dikerjakan di mana saja di atas muka bumi ini, baik di masjid, di kebun, di sawah, di kantor, di rumah dan di tempat-tempat lainnya, asal terpenuhi syarat kesuciannya. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Saw: "…dan telah dijadikan bumi ini sebagai masjid…." (HR. Bukhori).

        Namun demikian, menjadikan masjid sebagai pilihan utama untuk mendirikan shalat fardhu adalah sebuah pilihan yang bijak dan menguntungkan. Seorang muslim atau muslimah yang hatinya senantiasa terikat dengan masjid, yang selalu mencari masjid ketika waktu shalat tiba, adalah diantara orang-orang yang dijanjikan mendapat pertolongan dari Allah SWT pada hari yang tiada lagi pertolongan kecuali pertolongan Allah SWT [Shahih al-Muslim, Kitab: az-Zakat, Bab: Fadhlu Ikhfa' ash-Shadaqah, Hadits Nomor: 1712 (Global Islamic Software Company, 1991-1997)].

        c. Cara pelaksanaan

        Shalat fardhu bisa saja dikerjakan dengan berjama'ah atau dikerjakan sendirian, akan tetapi shalat fardhu yang dikerjakan dengan berjama'ah kebaikan atau nilai pahala yang diperoleh jauh lebih banyak, yakni berbanding 27 kali lipat dari pada shalat fardhu yang dikerjakan dengan tidak berjama'ah (munfarid). Rasulullah Saw bersabda:


        عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً

        Artinya: Dari Ibn Umar r.a. ia berkata, Rasulullah Saw bersabda: "Shalat berjamaah itu lebih utama dari pada sholat sendirian dengan selisih 27 derajat". [Shahih al-Muslim, Kitab: al-Masajid wa Mawadhi' ash-Shalat, Bab: Fadhlu Shalat alwa Bayan at-Tasydid fi Takholluf 'Anha, Hadits Nomor: 1038 (Global Islamic Software Company, 1991-1997).

        Sehubungan dengan pentingnya pelaksanaan shalat fardhu dengan berjama'ah, al-Habib Abdullah bin 'Alawi al-Haddad al-Hadhrami asy-Syafi'i (1992: 95) mengemukakan sebuah pesan/nasihat sebagai berikut:

        Jangan sekali-kali Anda meninggalkan shalat berjama'ah tanpa udzur yang memungkinkan Anda untuk meninggalkannya. Walaupun Anda tengah menghadapi suatu urusan yang sangat penting di rumah Anda, maka hendaknya tinggalkan dahulu urusan tersebut dan pergi ke masjid untuk shalat berjama'ah bila telah tiba waktunya, atau Anda mencari seseorang untuk diajak shalat berjama'ah dengan Anda di rumah, sehingga Anda tidak perlu meninggalkan rumah dan pahala keutamaan shalat fardhu berjamaah tetap dapat Anda peroleh.

        Sedemikian tingginya nilai shalat fardhu yang dilaksanakan secara berjama'ah, sehingga Rasulullah Saw senantiasa menawarkan (sedekah) kepada para shahabatnya untuk menemani orang yang yang akan shalat namun shalat jama'ah telah selesai didirikan. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id al-Khudri, bahwa seseorang datang sesudah Rasulullah Saw bershalat, lalu Beliau Saw bersabda: "Siapakah yang mau bersedekah atas orang ini? Maka Abu Bakar pun berdirilah, bershalat jama'ah dengan orang tersebut. Amal Abu Bakar ini dianggap sebagai suatu sedekah" (HR. Abu Daud, Turmudzi, dan Baihaqi) (Umar Hubeisy, 1993: 125).

        d. Kondisi pelaksanaan

        Allah SWT menjanjikan bahwa diantara orang-orang beriman yang akan meraih kesuksesan hidup di dunia dan di akhirat adalah orang-orang yang senantiasa melaksanakan shalat fardhu dengan khuyu' (kondisi psikis dan fisik yang terkonsentrasi kepada Sang Khaliq).

        Firman Allah SWT:
        qs. al-mu'minun+ayat+2
        Artinya: "(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya". (QS. Al-Mu'minun, 23 : 2)

        Adapun yang dimaksud dengan khusyu' dalam shalat adalah menyatunya hati dengan mentadabburi segala yang diucapkan oleh lisan, memahami maknanya, menghadirkan ketundukan dan kepatuhan hanya kepada Allah SWT ketika ruku' dan sujud, mengisi dan menghiasi hati dengan keagungan dan kesucian Allah SWT ketika bertakbir, bertasbih, dan di segala aktivitas shalat, disertai dengan menjauhkan segala yang berkaitan dengan urusan-ururan keduniaan (al-Habib Abdullah bin 'Alawi al-Haddad al-Hadhrami asy-Syafi'i, 1992: 89).

        e. Intensitas pelaksanaan

        Yakni rutinitas pelaksanaan shalat fardhu dalam keseharian. Dalam surat al-Mu'minuun dijelaskan bahwa kesuksesan hidup seseorang di dunia dan akhirat tergantung pada konsistensinya dalam menjaga shalat fardhu dalam kesehariannya, Allah berfirman:
        al-mu'minun+ayat+9
        Artinya: "dan orang-orang yang memelihara shalatnya". (QS. Al-Mu'minun, 23: 9)

        Sehubungan dengan ayat tersebut di atas, Muhammad Sulaiman Abdullah al-Asyqar (1988: 446) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan ayat tersebut adalah mendirikan shalat secara rutin dalam keseharian dengan menepati waktu-waktunya, menyempurnakan ruku'; sujud; dan bacaan-bacaannya, dan hany membaca lafazh-lafazh yang disyari'atkan dalam mengerjakannya.

        REFERENSI:
        Global Islamic Software Company. 1991-1997. Mausu'ah al-Hadits asy-Syarief, (Software). Edisi ke -2.

        Muhammad Sulaiman Abdullah al-Asyqar. 1998. al-Qur'an al-Karim wa bi al-Haamisy Zubdah at-Tafsiir min Fath al-Qadiir. Kuweit: Wizaarah al-Auqaaf wa asy-Syu'uun al-Islamiyah. Cet. ke -2.

        Al-Habib Abdullah bin 'Alawi al-Haddad al-Hadhrami asy-Syafi'i. 1992. an-Nashaa'ih ad-Diiniyah wa al-Washaayaa al-Imaaniyah. Beirut: an-Naasyir. Cet. ke -1.

        Umar Hubeisy. 1993. Fatawa Menjawab Masalah-Masalah Keagamaan dan Masa Kini. Jakarta: PP. Al-Irsyad Al-Islamiyyah. Cet. ke -7.##

        DOWNLOAD Artikel Kualitas Pelaksanaan Shalat Fardhu

        Areefah
        Areefah Haurgeulis Updated at:

         
        back to top