-->
Doa Pagi dan Petang (dibaca 3 kali)
اللهم عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ اللهم عَافِنِيْ فِيْ سِمْعِيْ اللهم عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ لَااِلهَ الِاَّ اَنْتَ
"Ya Allah anugerahkanlah kesehatan pada badanku; Ya Allah anugerahkanlah kesehatan pada pendengaranku; Ya Allah anugerahkanlah kesehatan pada penglihatanku, tiada Ilaah yang layak untuk diibadahi kecuali Engkau".
(Hadits Hasan Riwayat Abu Daud: 4/324 dan Ahmad: 5/42)

Kamis, Mei 06, 2010

DEFINISI AKHLAK

Istilah "akhlak" menurut Jamil Saliba (Afifuddin, 2008: 19) berasal dari bahasa Arab, yaitu bentuk isim mashdar (bentuk infinitif) dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan wazan (timbangan) tsulasi majid af'ala, yuf'ilu, if'alan yang berarti : al-sajiyah (perangai), ath-thabi'ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-'adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru'ah (peradaban yang baik) dan al-din (agama).

Kahar Masykur, sebagaimana yang dikutip oleh Afifuddin (2008: 19-20), menyatakan bahwa kata "akhlak" berasal dari bahasa Arab, ia adalah bentuk jama' dari khulqu yang berarti: sajiyah (perangai) muruu'ah (budi), thab'u (tabiat), dan adaab (adab). Sementara itu dalam Kamus Ilmiah Populer (Adi Satrio, 2005: 24), kata akhlak didefinisikan sebagai budi pekerti, tingkah laku, perangai.
Menurut penulis penisbatan kata akhlak sebagai bentuk masdar dari akhlaka tidak tepat, karena bentuk mashdar akhlaka adalah ikhlaqan bukan akhlakan. Dan agaknya pendapat Kahar Masykur lebih mendekati kebenaran dibandingkan dengan pendapat Jamil Saliba, yaitu bahwa kata akhlak berasal dari kosa kata bahasa Arab akhlaq "اَخْلاَقٌ" yang merupakan bentuk jama' (plural) dari خُلُقٌ (khuluq) atau خَلْقٌ (khalqun) yang berarti sajiyyah (perangai), muruu'ah (budi pekerti), thab'u (tabi'at) 'aadat (kebiasaan), dan perangai tingkah laku.

Berikut adalah beberapa referensi lainnya yang dapat menguatkan pendapat Kahar masykur tersebut di atas:
  • Dalam kamus bahasa Arab "Mukhtaar ash-Shohhaah" kata اَلْخُلُقُ "al-khuluqu" diartikan dengan اَلْسَجِيَّةُ "al-sajiyyah" (perangai) (Muhammad bin Abi Bakar bin Abd al-Qadir ar-Razi, 2001: 87).
  • Khulk (khuluq, pen) di dalam kamus al-Munjid berarti budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat (Asmaran As, 2002 : 1).
  • Muhammad Idris Abdu ar-Ra'uf al-Marbawi (tt: 189) mendefinisikan kata khalqun atau khuluqun dengan perangai, tabiat, rasa malu, adat.
  • Dalam Kamus Al-Kautsar Lengkap Arab-Indonesia, kata al-Khulqu dan al-Khuluqu diterjemahkan dengan tabiat-tabiat kebijaksanaan. Ilmu akhlak (علم الاخلاق) pada kamus tersebut diterjemahkan sebagai ilmu tata krama (Husin al-Habsyi, 1991: 87).
  • Dalam sebuah hadits Nabi Saw riwayat Abu Dzar al-Ghifari terdapat kata khuluq yang berarti perangai atau cara bergaul, berikut adalah matan hadits tersebut:

اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَاَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Artinya: "bertakwalah kepada Allah dimanpun kamu berada dan iringilah perbuatan jahat dengan kebaikan niscaya (pahala) kebaikan akan menghapus (dosa) nya dan bergaullah dengan manusia dengan pergaulan/perangai yang baik".
  • Dalam al-Qur'an kata khuluq terdapat dalam surat al-Qalam, 68: 4: "wa innaka la'alaa khuluqin adhimin" yang diartikan sebagai budi pekerti (Mujtama' al-Malik Fahd Li Thiba'at al-Mush-haf, 1418: 960).
Adapun pengertian Akhlak secara terminologi, menurut Imam Gazali (Asmaran As, 2002: 2) adalah "sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan".

Senada dengan ungkapan tersebut di atas, dalam kamus al-Mu'jam al-Wasit (Asmaran As, 2002: 2) disebutkan definisi Akhlak sebagai berikut:

اَلْخُلُقُ حَالٌ لِلنَّفْسِ رَاسِخَةٌ تَصْدُرُ عَنْهَا اْلاَعْمَالُ مِنْ خَيْرٍ اَوْ شَرٍّ مِنْ غَيْرِ حَاجَةٍ اِلَى فِكْرٍ وَرُؤْيَةٍ

Yakni: "Akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan"

Ibnu Miskawaih seperti yang dikutip Yusrina (2006: 14) mendefinisikan Akhlak sebagai "jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran lebih dahulu".

Sementara Prof. Dr. Ahmad Amin sebagaimana yang dikutip oleh Yusrina: (2006: 15) mengemukakan bahwa "sementara orang mengetahui bahwa yang disebut Akhlak ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya, kehendak itu bila membiasakan sesuatu, kebiasaan itu dinamakan Akhlak". Menurutnya kehendak ialah ketentuan dari beberapa keinginan manusia setelah imbang, sedang kebiasaan merupakan perbuatan yang diulang-ulang sehingga mudah melakukannya, Masing-masing dari kehendak dan kebiasaan ini mempunyai kekuatan, dan gabungan dari kekuatan itu menimbulkan kekuatan yang lebih besar. Kekuatan besar inilah yang bernama Akhlak. 
Jika diperhatikan dengan seksama, tampak bahwa seluruh definisi Akhlak sebagaimana tersebut diatas tidak ada yang saling bertentangan, melainkan saling melengkapi, yaitu sifat yang tertanam kuat dalam jiwa yang nampak dalam perbuatan lahiriah yang dilakukan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan dan sudah menjadi kebiasaan.

REFERENSI:
  1. Adi Satrio. 2005. Kamus Ilmiyah Populer. Visi7.
  2. Afifuddin, et. al. 2008. Spektrum Pendidikan Islam. Bandung: Azkia Pustaka Utama.
  3. Asmaran As. 2002. Pengantar Studi Akhlak - Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  4. Husin al-Habsyi. 1991. Kamus al-Kautsar Lengkap Arab-Indonesia, (Bangil: Yayasan Pesantren Islam, 1991), Cet. ke -5, h.87
  5. Muhammad bin Abi Bakar bin Abd al-Qadir Ar-Razi. 2001. Mukhtaar ash-Shohhah.Beirut: Daar al-Fikr. Cet.i.
  6. Muhammad Idris Abdu ar-Ra'uf al-Marbawi. tt. Qamus Idris al-Marbawi, Arabi-Malaayuwi. Daar Ihya' al-Kutub al-Arabiyah Indunisiyah.
  7. Yusrina. 2006. Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap Pembentukan Akhlak Siswa di SMP YPI Cempaka Putih Bintaro (Online) (http://idb4.wikispaces.com/file/view/rc02-pengaruh+PAI+terhadap+pembentukan+akhlak+siswa.pdf, diakses 31 Januari 2009). Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.

Areefah
Areefah Haurgeulis Updated at:

Mari jadi yang pertama untuk berkomentar di posting ini!

 
back to top