-->
Doa Pagi dan Petang (dibaca 3 kali)
اللهم عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ اللهم عَافِنِيْ فِيْ سِمْعِيْ اللهم عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ لَااِلهَ الِاَّ اَنْتَ
"Ya Allah anugerahkanlah kesehatan pada badanku; Ya Allah anugerahkanlah kesehatan pada pendengaranku; Ya Allah anugerahkanlah kesehatan pada penglihatanku, tiada Ilaah yang layak untuk diibadahi kecuali Engkau".
(Hadits Hasan Riwayat Abu Daud: 4/324 dan Ahmad: 5/42)

Jumat, November 18, 2016

Memahami wali al-Maidah-51

Ikhwati..., Agar lebih mudah dalam memahami maksud dari kata wali dalam al-Maidah ayat 51-57 perhatikan penggunaan kata "wali" dlm dua hal berikut:

1. Wali nikah
Orang yang paling berhak dan bertanggungjawab atas pernikahan seseorang.

2. Wali murid
Orang yang paling berhak dan bertanggungjawab atas urusan pendidikan seseorang.

ٍٍSelanjutnya fikirkan, renungkan dan hubungkan untuk memahami kata "wali" ( ولي ) yg merupakan bentuk tunggal (mufrad) dari kata "auliya'" ( اولياء ) pada surat al-Maidah ayat 51-57.

Ingatlah bhw kata "Wali" dlm ayat2 tsb di atas maknanya luar biasa, yakni "org yg paling berhak dan bertanggung jawab atas urusan dan kehidupan kita dalam bermasyarakat/ bernegara/berbangsa"--> ولي الأمر

Sehingga:
1. di akhir ayat 51 (surat al-Maidah) Allah menggolongkan org2 yg menjadikan Yahudi & Nasoro sebagai wali-wali mrk sbg org yg Zholim dan Allah tdk akan memberi mrk hidayah..

2. di awal ayat 52 (surat al-Maidah) Allah menyebut mereka yg condong/cenderung mendekati (membela) Yahudi & Nasoro sebagai wali-wali mrk dr pada kaum muslimin, sebagai org2 yg hatinya SAKIT.

3. di akhir ayat 53 (surat al-Maidah) Allah akan menghapus pahla dr amal baik bagi yg condong/cenderung mendekati (membela) Yahudi & Nasoro sebagai wali-wali mrk dr pada kaum muslimin, dan menggolongkan mereka sebagai orang2 yang MERUGI.
والله اعلم بالصواب

Areefah
Areefah Haurgeulis Updated at:

Jumat, November 04, 2016

Misteri Bentuk Angka Arab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Tahukah anda, angka-angka yang selama ini kita kenal diciptakan seorang Ilmuan Muslim pada sekitar awal abad ke-9 Masehi.
Cendikiawan itu bernama Al Khawarizmi, yang membentuk dan menyusun urutan angka berdasarkan banyaknya sudut.
angka1Nama Asli dari Al-Khawarizmi adalah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Beliau juga dikenali sebagai al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi dan al-Gorismi.
Al-Khawarizmi dilahirkan di Bukhara, pada tahun 194H/780M dan wafat di Baghdad pada tahun 266H/850M.
angka2
Adapun bentuk angka-angka yang digunakan oleh orang arab saat ini, dan juga digunakan pada penomoran ayat-ayat Al-Qur’an, ternyata berasal dari angka bangsa India (Hindy Number).
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan :
1. Bentuk angka masyarakat modern saat ini berasal dari penemuan ilmuan muslim Al Khawarizmi pada abad ke-9 Masehi, sehingga disebut angka arab (sistem Al Khawarizmi)…
Namun angka arab (sistem Al Khawarizmi), tidak digunakan oleh bangsa arab saat ini, karena mereka memakai penulisan angka sistem hindi-india, yang telah ada sebelumnya…
Sumber: https://kanzunqalam.com/2016/05/26/misteri-bentuk-angka-penemuan-ilmuan-muslim-awal-abad-ke-9-m/

Areefah
Areefah Haurgeulis Updated at:

Selasa, November 01, 2016

HASAD (IRI - DENGKI)

Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta raya. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi dan Rasul-Nya MuhammadJ.

Allah telah menjadikan cinta (persaudaraan) yang ikhlash (tulus hanya karena Allah) di antara kaum muslimin sebagai sebuah ikatan cinta (persaudaraan) yang paling kokoh dari bentuk ikatan-ikatan lainnya, dan Allah akan melindungi model ikatan cinta (persaudaraan) semacam ini di bawah naungan Asry-Nya. Islam pun mengokohkan/menguatkan hal ini dengan mewajibkan kepada setiap muslim untuk menjaga harta, kehormatan, dan jiwa saudararanya (sesama muslim) dengan semestinya, sehingga dapat terhindar dari marabahaya ataupun hal-hal yang buruk lainnya.

Namun demikian, terkadang dapat pula terlahir, pada diri seseorang yang jiwanya sedang sakit, rasa iri atau dengki ( الحسد ) ketika saudaranya memperoleh anugerah kenikmatan (kebaikan), maka kemudian ia mempergunjingkannya, mengolok-oloknya dengan kejelekan, atau bahkan berupaya membenturkannya dengan saudaranya yang lain, mengadu-domba keduanya, dengan maksud agar anugerah nikmat/kebaikan tersebut sirna dari tangan saudaranya yang ia iri/dengki kepadanya. Hal semacam ini (timbulnya iri/dengki) pasti dan selalu ada di tengah-tengah kita, di antara suadara-saudara kita.

Oleh karena itu, seharusnya lah kita menjaga diri kita, keluarga kita, dan masyarakat kita agar jangan sampai terjangkit penyakit jiwa semacam ini.

A. PENGERTIAN HASAD ( الحسد )

Istilah HASAD (Arab) atau IRI/DENGKI (Indonesia) berarti:

  • Perasaan tidak suka ketika saudaranya mendapat anugerah kenikmatan dari Allah SWT (dalam definisi ini, maka seseorang akan mengalami keresahan/tidak tenang/risau/gundah ketika saudaranya memperoleh anugerah kenikmatan.
  • Perasaan ingin menghilangkan anugerah kenikmatan dari tangan saudaranya yang telah Allah berikan kepadanya (dalam definisi ini, maka seseorang akan berupaya dengan segala cara untuk menghilangkan anugerah kenikmatan dari saudaranya, atau minimal ia akan bersuka-ria ketika nikmat tersebut hilang dari tangan saudanya, meskipun ia tidak berperan dalam upaya tersebut.
HASAD ( الحسد ) kebalikan dari GHIBTHOH ( ألغبطة ), Ghibthoh berarti:
  • Perasaan suka/senang ketika saudaranya mendapat anugerah kenikmatan dari Allah SWT.
  • Perasaan ingin memperoleh anugerah kenikmatan seperti atau melebihi dari apa yang telah diberikan oleh Allah kepada saudaranya, tanpa dibarengi perasan ingin agar kenikmatan tersebut sirna dari tangan saudaranya.
B. HUKUM HASAD ( الحسد )
    Hasad hukumnya haram, diharamkan bagi seorang muslim untuk hasad (iri/dengki) terhadap saudaranya.
    RasulullahJbersabda:

    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً . الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَكْذِبُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ . التَّقْوَى هَهُنَا –وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ – بِحَسَبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
    [رواه مسلم]
    Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : RasulullahJbersabda :
    Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali). Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya. 
    (Riwayat Muslim)

    RasulullahJjuga bersabda:


    وعن أنس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم: (إياكم والحسد فإن الحسد يأكُل الحسنات كما تأكل النار الحطب).
    Dari Anas radhiallahuanhu dia berkata : RasulullahJbersabda : "Jauhilah oleh kalian sifat hasad, karena sesunggugnya (dosa) sifat hasad akan memakan (menghilangkan pahala) kebaikan, sebagaimana api memakan kayu bakar".
    (Riwayat Ibnu Majah, Abu Daud juga meriwayatkan hadits ini dari Abu Hurairah ra)



    Adapun GHIBTHOH, dibolehkan dan merupakan hal yang baik bagi seorang muslim untuk memiliki sifat ghibthoh, ia merupakan bentuk motivasi bagi dirinya dengan menyandarkan kebaikan pada diri saudaranya sebagai model kebaikan untuk dirinya. 

    C. SEBAB-SEBAB TIMBULNYA SIFAT HASAD ( الحسد )
    Di antara hal-hal yang dapat menimbulkan sifat HASAD pada diri seseorang adalah sbb:
    1. Adanya rasa permusuhan dan kebencian dalam diri seseorang kepada saudaranya;
    2. Adanya sifat angkuh dan sombong dalam diri seseorang yang ia tidak suka bila saudaranya dapat mengunggulinya dalam sesuatu hal;
    3. Sifat ingin selalu menjadi orang yang ditokohkan/dituakan, diiringi sifat yang ingin dipuja dan dipuji dengan segala bentuk penghormatan dari sesamanya atas kehormatan yang melekat pada dirinya;
    4. Sifat mencintai dunia/harta kekayaan yang berlebihan;
    5. dan lain-lainyya.
    D. BAHAYA SIFAT HASAD ( الحسد )

    Hasad memiliki banyak bahaya di antaranya:
    1. Tidak menyukai apa yang Allah takdirkan. Merasa tidak suka dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada orang lain pada hakikatnya adalah tidak suka dengan apa yang telah Allah takdirkan dan menentang takdir Allah.
    2. Hasad itu akan melahap kebaikan seseorang sebagaimana api melahap kayu bakar yang kering karena biasanya orang yang hasad itu akan melanggar hak-hak orang yang tidak dia sukai dengan menyebutkan kejelekan-kejelekannya, berupaya agar orang lain membencinya, merendahkan martabatnya dll. Ini semua adalah dosa besar yang bisa melahap habis berbagai kebaikan yang ada.
    3. Kesengsaraan yang ada di dalam hati orang yang hasad. Setiap kali dia saksikan tambahan nikmat yang didapatkan oleh orang lain maka dadanya terasa sesak dan bersusah hati. Akan selalu dia awasi orang yang tidak dia sukai dan setiap kali Allah memberi limpahan nikmat kepada orang lain maka dia berduka dan susah hati.
    4. Memiliki sifat hasad adalah menyerupai karakter orang-orang Yahudi. Karena siapa saja yang memiliki ciri khas orang kafir maka dia menjadi bagian dari mereka dalam ciri khas tersebut. Nabi bersabda, “Barang siapa menyerupai sekelompok orang maka dia bagian dari mereka.” (HR Ahmad dan Abu Daud, shahih)
    5. Seberapa pun besar kadar hasad seseorang, tidak mungkin baginya untuk menghilangkan nikmat yang telah Allah karuniakan. Jika telah disadari bahwa itu adalah suatu yang mustahil mengapa masih ada hasad di dalam hati.
    6. Hasad bertolak belakang dengan iman yang sempurna. Nabi bersabda, “Kalian tidak akan beriman hingga menginginkan untuk saudaranya hal-hal yang dia inginkan untuk dirinya sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim). Tuntutan hadits di atas adalah merasa tidak suka dengan hilangnya nikmat Allah yang ada pada saudara sesama muslim. Jika engkau tidak merasa susah dengan hilangnya nikmat Allah dari seseorang maka engkau belum menginginkan untuk saudaramu sebagaimana yang kau inginkan untuk dirimu sendiri dan ini bertolak belakang dengan iman yang sempurna.
    7. Hasad adalah penyebab meninggalkan berdoa meminta karunia Allah. Orang yang hasad selalu memikirkan nikmat yang ada pada orang lain sehingga tidak pernah berdoa meminta karunia Allah padahal Allah ta’ala berfirman: وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. an Nisa’: 32)
    8. Hasad penyebab sikap meremehkan nikmat yang ada. Maksudnya orang yang hasad berpandangan bahwa dirinya tidak diberi nikmat. Orang yang dia dengki-lah yang mendapatkan nikmat yang lebih besar dari pada nikmat yang Allah berikan kepadanya. Pada saat demikian orang tersebut akan meremehkan nikmat yang ada pada dirinya sehingga dia tidak mau menyukuri nikmat tersebut.
    9. Hasad adalah akhlak tercela. Orang yang hasad mengawasi nikmat yang Allah berikan kepada orang-orang di sekelilingnya dan berusaha menjauhkan orang lain dari orang yang tidak sukai tersebut dengan cara merendahkan martabatnya, meremehkan kebaikan yang telah dia lakukan dll.
    10. Ketika hasad timbul umumnya orang yang di dengki itu akan dizalimi sehingga orang yang di dengki itu punya hak di akhirat nanti untuk mengambil kebaikan orang yang dengki kepadanya. Jika kebaikannya sudah habis maka dosa orang yang di dengki akan dikurangi lalu diberikan kepada orang yang dengki. Setelah itu orang yang dengki tersebut akan dicampakkan ke dalam neraka.
    Ringkasnya, dengki adalah akhlak yang tercela, meskipun demikian sangat disayangkan hasad ini banyak ditemukan di antara para ulama dan dai serta di antara para pedagang. Orang yang punya profesi yang sama itu umumnya saling dengki. Namun sangat disayangkan di antara para ulama dan para dai itu lebih besar. Padahal sepantasnya dan seharusnya mereka adalah orang-orang yang sangat menjauhi sifat hasad dan manusia yang paling mendekati kesempurnaan dalam masalah akhlak.

    E. TERAPI UNTUK SIFAT HASAD ( الحسد )
    1. Kembali kepada Allah dengan senantiasa memperbaharui taubat kepada Allah dari dosa-dosa yang memperdaya kita;
    2. Bertawakkal kepada Allah, menyerahkan segala urusan (baik ataupun buruknya) kepada Allah setelah kita berusaha dan berdoa dengan maksimal;
    3. Berlindung kepada Allah, diiringi dengan bacaan-bacaan (aurad) yang telah disyari'atkan;
    4. Berdoa kepada Allah agar dijaga dari sifat hasad dan dijaga dari orang yang hasad (QS. Al-Falq/113: 5);
    5. Berbuat/bersikap baik dan adil terhadap orang yang hasad, tidak membalasnya dengan keburukan yang sejenis;
    6. Jangan sekali-kali membiacarakan membicarakan kenikmatan yang kita peroleh dihadapan orang-orang yang mudah terjangkit sifat hasad;
    7. dll.
    والله أعلم بالصواب

      Areefah
      Areefah Haurgeulis Updated at:

      Kamis, September 29, 2016

      Ensiklopedia Ilmu-ilmu Islam

      Download Ensiklopedia ilmu-ilmu Islam:
      e-kitab

      e-book dan e-Kitab berikut ini merupakan Ringkasan/Rangkuman ilmu-ilmu Keislaman (berbahasa Arab) yang bersifat praktis sehingga memudahkan untuk dipelajari, meliputi bidang Fiqih dan Ilmu ushul Fiqh, Hadits dan Ilmu Hadits, Tajwid dan Hukum membaca al-Quran, Nahwu dan Sharaf.



      Silahkan didownload dari link-link di bawah ini:

        Areefah
        Areefah Haurgeulis Updated at:

        Sabtu, Juni 04, 2016

        Ada apa dengan "Nabiku" dan "Nabimu" ?

        فقال تعالى
        اعوذ بالله من الشيطان الرجيم

        وما محمد الا رسول قد خلت من قبله الرسل
        ( 144 : 3\ال عمران)

        اي انه صلى الله عليه وسلم رسول من رسل الله
        وانه صلى الله عليه وسلم نبي من انبياء الله


        Mungkin kita sering atau paling tidak pernah mengucapkan/menulis kalimat:
        1. NABIKU Muhammad SAW
        2. RASULKU Muhammad SAW

        Atau kita pernah ditanya:
        1. Siapa NABIMU?
        2. Siapa RASULMU?

        --------------------------------------------
        NABI (نبي)= Pembawa Kabar Berita
        RASUL (رسول)= Pesuruh/Utusan
        --------------------------------------------

        Mari kita merenung/Berfikir !
        Ketika kita menulis/mengucapkan frase SEKRETARISKU, maka maksudnya adalah orang yang dibayar untuk membantu urusan pekerjaanku di kantor.
        dan ketika kita menulis/mengucapkan frase PEMBANTUKU, maka maksudnya adalah orang yang dibayar untuk membantu urusan pekerjaanku di rumah.

        Level keduanya (Sekretrisku dan Pembantuku) ada di bawahku pastinya.
        Maka ketika ketika kita menuliskan/mengucapkan : 
        Nabiku (Nabimu/Nabi kami/Nabi kita) Muhammad SAW ? 
        Rasulku (Rasulmu/Rasul kami/Rasul kita) Muhammad SAW ?
        secara tidak sadar kita telah memposisikan Nabi Muhammad SAW sebagai seseorang yang ada di bawah kita, naudzu billah min dzaalik.

        -o-

        Dan akhirnya mari kita sadari bahwa penulisan/pengucapan kata NABIKU dan RASULKU ternyata kurang tepat alias SALAH, karena:
        1. NABIKU = Pembawa beritaku
        2. RASULKU = Utusanku/Pesuruhku

        Termasuk juga penulisan/pengucapan:
        NABI KITA (نبينا), RASUL KITA (رسولنا), NABIMU (نبيك), RASULMU (رسولك).

        Dan mulai sekarang mari kita tulis dan ucapkan yang pasti benarnya, yakni:
        1. NABIYULLAH (NABI ALLAH) Muhammad SAW
        2. RASULULLAH (RASUL ALLAH) Muhammad SAW

        Allah berfirman:
        Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. (QS. Ali-Imran, 3: 144)

        Maksudnya adalah bahwa Muhammad itu semata seorang Rasul Allah (Rasulullah), yakni utusan Allah, dan seorang Nabi Allah (Nabiyullah), yakni pembawa berita/pesan dari Allah. Hal ini sebagaimana firman Allah:

        Artinya: Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Ahzaam, 33: 40)

        والحمد لله والله أعلم بالصواب
        -o-

        Artikel selanjutnya >>
        Memahami "Nabiku" & "Nabimu" (dalam Proses)

        Areefah
        Areefah Haurgeulis Updated at:

        Kamis, Februari 11, 2016

        Silabus dan RPP SD/MI 2103

        Areefah
        Areefah Haurgeulis Updated at:

        Rabu, Januari 06, 2016

        SOAL – JAWAB SEPUTAR AL-QUR’AN

        SOAL (S)        :     Berapa jumlah Surah dlm al-Quran?
        JAWAB (J)     :     114 Surah

        S       :  Berapa jumlah Juz dlm al-Quran?
        J        : 30 Juz

        S       :  Berapa jumlah Hizb dlm al-Quran?
        J        : 60 Hizb

        S       :  Berapa jumlah Ayat dlm al-Quran?
        J        : 6236 Ayat

        S       :  Berapa jumlah Kata dlm al-Quran?, dan Berapa Jumlah Hurufnya?
        J        :  77437 Kata, atau 77439 Kata dan 320670 Huruf

        S       :  Siapa Malaikat yang disebut dlm al-Quran?,
        J        : Jibril, Mikail, Malik, Malakulmaut, Harut, Marut, Al-Hafazoh, Al-Kiromulkatibun HamalatulArsy, dll.

        S       :  Berapa Jumlah Sajdah (ayat Sujud) dlm al-Quran?
        J        : 14 Sajdah

        S       :  Berapa Jumlah para Nabi yg disebut dlm Al-Quran?
        J        :  25 Nabi

        S       :  Berapa Jumlah Surah Madaniyah dlm al-Quran?, sebutkan.
        J        :  28 Surah, al-Baqoroh, al-Imron, al-Nisa" al-Maidah, al-Anfal, al-Tawbah, al-Ra'd, al-Haj, al-     Nur, al-Ahzab, Muhammad, al-Fath, al-Hujurat, al-Rahman, al-Hadid, al-Mujadilah, al-Hasyr, al-Mumtahanah, al-Shaf, al-Jum'ah, al-Munafiqun, al-Taghabun, al-Thalaq, al-Tahrim, al-Insan, al-Bayinah, al-Zalzalah, al-Nashr.

        S       : Berapa Jumlah Surah Makiyah dlm al-Quran? sebutkan.
        J        : 86 Surat, selain surah tersebut di atas.

        S       : Berapa Jumlah Surah yg dimulai dgn huruf dlm al-Quran?
        J        : 29 Surah.

        S       : Apakah yg dimaksud dgn Surah Makiyyah?, sebutkan 10 saja.
        J        : Surah Makiyyah adalah Surah yg diturunkan di Makkah sebelum Hijrah, seperti: al-An'am, al-Araf, al-Shaffat, al-Isra', al-Naml, al-Waqi'ah, al-Haqqah, al-Jin, al-Muzammil, al-Falaq.

        S       : Apakah yg dimaksud dgn Surah Madaniyyah? sebutkan lima saja?
        J        : Surah Madaniyah adalah Surah yg diturunkan di Madinah setelah Hijrah, seperti: al-Baqarah, al-Imran, al-Anfal, al-Tawbah, al-Haj.

        S       : Siapakah nama para Nabi yg disebut dlm Al-Quran?
        J        : Adam, Nuh, Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub, Musa, Isa, Ayub, Yunus, Harun, Dawud, Sulaiman, Yusuf, Zakaria, Yahya, Ilyas, Alyasa', Luth, Hud, Saleh, ZulKifli, Syuaib, Idris, Muhammad Saw.
        S       : Siapakah satu-satunya nama wanita yg disebut namanya dlm al-Quran?
        J        : Maryam binti Imran.

        S       : Siapakah satu-satunya nama Sahabat yg disebut namanya dlm al-Quran?
        J        : Zaid bin Haritsah. Rujuk dlm surah Al Ahzab ayat 37.

        S       : Apakah nama Surah yg tanpa Basmalah?
        J        : Surah at-Tawbah.

        S       : Apakah nama Surah yg memiliki dua Basmalah?
        J        : Surah al-Naml.

        S       : Apakah nama Surah yg bernilai seperempat al-Quran?
        J        : Surah al-Kafirun.

        S       : Apakah nama Surah yg bernilai sepertiga al-Quran?
        J        : Surah al-Ikhlas

        S       : Apakah nama Surah yg menyelamatkan dari siksa Qubur?
        J        : Surah al-Mulk

        S       : Apakah nama Surah yg apabila dibaca pada hari Jum'at akan menerangi sepanjang pekan?
        J        : Surah al-Khafi

        S       : Apakah ayat yg paling Agung dan dlm Surah apa?
        J        : Ayat Kursi, dlm Surah al-Baqarah ayat No.255

        S       : Apakah nama Surah yg paling Agung dan berapa jumlah ayatnya?
        J        : Surah al-Fatihah, tujuh ayat.

        S       : Apakah ayat yg paling bijak dan dlm surah apa?
        J        : Firman Allah Swt :" Barang siapa yg melakukan kebaikan sebesar biji sawi ia akan lihat, Barang siapa melakukan kejahatan sebesar biji sawi ia akan lihat.. (Surah al-Zalzalah ayat 7-8)

        S       : Apakah nama Surah yg ada dua sajdahnya?
        J        : Surah al-Haj ayat 18 dan ayat 77.

        S       : Pada Kata apakah pertengahan al-Quran itu di Surah apa? ayat no Berapa?
        J        : وليتلطف Surah al-Kahfi ayat No. 19.

        S       : Ayat apakah bila dibaca setiap habis Sholat Fardhu dpt mengantarkannya masuk ke dalam surga?
        J        : Ayat Kursi.

        S       : Ayat apakah yg diulang-ulang sbyk 31 kali dlm satu Surah dan di Surah apa?
        J        : Ayat فبأي آلاء ربكما تكذبانِ ) pada Surah al-Rahman.

        S       : Ayat apakah yg diulang-ulang sbyk 10 kali dlm satu Surah dan di surah apa? Apakah ayat ini ada juga disebut dlm surah lainnya? Di Surah apa?
        J        : Ayat (ويل يومئذ للمكذبين) pada Surah al-Mursalat, juga ada dlm Surah al-Muthaffifiin ayat No. 10.

        S       : Apakah Ayat terpanjang dlm al-Quran? pada Surah apa? Ayat berapa?
        J        : Ayat No 282 Surah al-Baqarah...

        Areefah
        Areefah Haurgeulis Updated at:

         
        back to top